Sabtu, 31 Maret 2012

Diagram Nisab Dan Kadar Zakat


1. HARTA PETERNAKAN
a. Sapi, Kerbau dan Kuda
Nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor. Artinya jika seseorang telah memiliki sapi (kerbau/kuda), maka ia telah terkena wajib zakat.
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At Tarmidzi dan Abu Dawud dari Muadz bin Jabbal RA, maka dapat dibuat tabel sbb :

Jumlah Ternak(ekor)
Zakat
30-391 ekor sapi jantan/betina tabi' (a)
40-591 ekor sapi betina musinnah (b)
60-692 ekor sapi tabi'
70-791 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi'
80-892 ekor sapi musinnah
Keterangan :a. Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke-2
b. Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke-3


Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor tabi'. Dan jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor musinnah.

b. Kambing/domba
Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 40 ekor kambing/domba maka ia telah terkena wajib zakat.
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb :

Jumlah Ternak(ekor)
Zakat
40-1201 ekor kambing (2th) atau domba (1th)
121-2002 ekor kambing/domba
201-3003 ekor kambing/domba


Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor.

c. Ternak Unggas (ayam,bebek,burung,dll) dan Perikanan
Nishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan jumlah (ekor), sebagaimana halnya sapi, dan kambing. Tapi dihitung berdasarkan skala usaha.
Nishab ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila seorang beternak unggas atau perikanan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal kerja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %

Contoh :
Seorang peternak ayam broiler memelihara 1000 ekor ayam perminggu, pada akhir tahun (tutup buku) terdapat laporan keuangan sbb:

1.Ayam broiler 5600 ekor seharga
2.Uang Kas/Bank setelah pajak
3.Stok pakan dan obat-obatan
4. Piutang (dapat tertagih)
Rp 15.000.000
Rp 10.000.000
Rp 2.000.000
Rp 4.000.000
Jumlah
Rp 31.000.000
5. Utang yang jatuh tempo
Rp 5.000.000
Saldo
Rp26.000.000


Besar Zakat = 2,5 % x Rp.26.000.000,- = Rp 650.000
Catatan :
   Kandang dan alat peternakan tidak diperhitungkan sebagai harta yang wajib dizakati.
   Nishab besarnya 85 gram emas murni, jika @ Rp 25.000,00 maka 85 x Rp 25.000,00 = Rp 2.125.000,00

d. Unta
Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5 ekor unta maka ia terkena kewajiban zakat. Selanjtnya zakat itu bertambah, jika jumlah unta yang dimilikinya juga bertambah
Berdasarkan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb:

Jumlah(ekor)
Zakat
5-91 ekor kambing/domba (a)
10-142 ekor kambing/domba
15-193 ekor kambing/domba
20-244 ekor kambing/domba
25-351 ekor unta bintu Makhad (b)
36-451 ekor unta bintu Labun (c)
45-601 ekor unta Hiqah (d)
61-751 ekor unta Jadz'ah (e)
76-902 ekor unta bintu Labun (c)
91-1202 ekor unta Hiqah (d)


Keterangan:
(a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur satu tahun atau lebih.
(b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
(c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
(d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
(e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5
Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor bintu Labun, dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor Hiqah.

2. EMAS DAN PERAK
Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak adalah 200 dirham (setara 672 gram perak). Artinya bila seseorang telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah setahun, maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.

Demikian juga segala macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat dikategorikan dalam "emas dan perak", seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat berharga ataupun yang lainnya. Maka nishab dan zakatnya sama dengan ketentuan emas dan perak, artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah terkena wajib zakat (2,5 %).
Contoh :
Seseorang memiliki simpanan harta sebagai berikut :

Tabungan
Uang tunai (diluar kebutuhan pokok)
Perhiasan emas (berbagai bentuk)
Utang yang harus dibayar (jatuh tempo)
Rp 5 juta
Rp 2 juta
100 gram
Rp 1.5 juta


Perhiasan emas atau yang lain tidak wajib dizakati kecuali selebihnya dari jumlah maksimal perhiasan yang layak dipakai. Jika layaknya seseorang memakai perhiasan maksimal 60 gram maka yang wajib dizakati hanyalah perhiasan yang selebihnya dari 60 gram.
Dengan demikian jumlah harta orang tersebut, sbb :

1.Tabungan
2.Uang tunai
3.Perhiasan (10-60) gram @ Rp 25.000
Rp 5.000.000
Rp 2.000.000
Rp 1.000.000
Jumlah
Rp 8.000.000
Utang
Rp 1.500.000
Saldo
Rp 6.500.000


Besar zakat = 2,5% x Rp 6.500.000 = Rp 163.500,-\
Catatan :
Perhitungan harta yang wajib dizakati dilakukan setiap tahun pada bulan yang sama.

3. PERNIAGAAN
Harta perniagaan, baik yang bergerak di bidang perdagangan, industri, agroindustri, ataupun jasa, dikelola secara individu maupun badan usaha (seperti PT, CV, Yayasan, Koperasi, Dll) nishabnya adalah 20 dinar (setara dengan 85gram emas murni). Artinya jika suatu badan usaha pada akhir tahun (tutup buku) memiliki kekayaan (modal kerja danuntung) lebih besar atau setara dengan 85 gram emas (jika pergram Rp 25.000,- = Rp 2.125.000,-), maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 %

Pada badan usaha yang berbentuk syirkah (kerjasama), maka jika semua anggota syirkah beragama islam, zakat dikeluarkan lebih dulu sebelum dibagikan kepada pihak-pihak yang bersyirkah. Tetapi jika anggota syirkah terdapat orang yang non muslim, maka zakat hanya dikeluarkan dari anggota syirkah muslim saja (apabila julahnya lebih dari nishab)

Cara menghitung zakat :
Kekayaan yang dimiliki badan usaha tidak akan lepas dari salah satu atau lebih dari tiga bentuk di bawah ini :
1. Kekayaan dalam bentuk barang
2. Uang tunai
3.  Piutang

Maka yang dimaksud dengan harta perniagaan yang wajib dizakati adalah yang harus dibayar (jatuh tempo) dan pajak.

Contoh :
Sebuah perusahaan meubel pada tutup buku per Januari tahun 1995 dengan keadaan sbb :

1.Mebel belum terjual 5 set
2.Uang tunai
3. Piutang
Rp 10.000.000
Rp 15.000.000
Rp 2.000.000
Jumlah
Rp 27.000.000
Utang & Pajak
Rp 7.000.000
Saldo
Rp 20.000.000


Besar zakat = 2,5 % x Rp 20.000.000,- = Rp 500.000,-

Pada harta perniagaan, modal investasi yang berupa tanah dan bangunan atau lemari, etalase pada toko, dll, tidak termasuk harta yang wajib dizakati sebab termasuk kedalam kategori barang tetap (tidak berkembang)

Usaha yang bergerak dibidang jasa, seperti perhotelan, penyewaan apartemen, taksi, renal mobil, bus/truk, kapal laut, pesawat udara, dll, kemudian dikeluarkan zakatnya dapat dipilih diantara 2 (dua) cara:

4. Pada perhitungan akhir tahun (tutup buku), seluruh harta kekayaan perusahaan dihitung, termasuk barang (harta) penghasil jasa, seperti hotel, taksi, kapal, dll, kemudian keluarkan zakatnya 2,5 %.

5. Pada Perhitungan akhir tahun (tutup buku), hanya dihitung dari hasil bersih yang diperoleh usaha tersebut selama satu tahun, kemudian zakatnya dikeluarkan 10%. Hal ini diqiyaskan dengan perhitungan zakat hasil pertanian, dimana perhitungan zakatnya hanya didasarkan pada hasil pertaniannya, tidak dihitung harga tanahnya.

4. HASIL PERTANIAN
Nishab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg. Apabila hasil pertanian termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum, kurma, dll, maka nishabnya adalah 750 kg dari hasil pertanian tersebut.

Tetapi jika hasil pertanian itu selain makanan pokok, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daun, bunga, dll, maka nishabnya disetarakan dengan harga nishab dari makanan pokok yang paling umum di daerah (negeri) tersebut (di negeri kita = beras).

Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan, atau sungai/mata/air, maka 10%, apabila diairi dengan cara disiram / irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%.

Dari ketentuan ini dapat dipahami bahwa pada tanaman yang disirami zakatnya 5%. Artinya 5% yang lainnya didistribusikan untuk biaya pengairan. Imam Az Zarqoni berpendapat bahwa apabila pengolahan lahan pertanian diairidengan air hujan (sungai) dan disirami (irigasi) dengan perbandingan 50;50, maka kadar zakatnya 7,5% (3/4 dari 1/10).

Pada sistem pertanian saat ini, biaya tidak sekedar air, akan tetapi ada biaya lain seperti pupuk, insektisida, dll. Maka untuk mempermudah perhitungan zakatnya, biaya pupuk, intektisida dan sebagainya diambil dari hasil panen, kemudian sisanya (apabila lebih dari nishab) dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% (tergantung sistem pengairannya).

Mengupas Kewajiban dari Pengertian Zakat


Ummat Islam adalah ummat yang mulia, ummat yang dipilih Allah untuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala ummat. Tugas ummat Islam adlah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram dan sejahtera dimanapun mereka berada. Karena itu ummat Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sekalian alam.

Bahwa kenyataan ummat Islam kini jauh dari kondisi ideal, adalah akibat belum mampu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'du : 11). Potensi-potensi dasar yang dianugerahkan Allah kepada ummat Islam belum dikembangkan secara optimal. Padahal ummat Islam memiliki banyak intelektual dan ulama, disamping potensi sumber daya manusia dan ekonomi yang melimpah. Jika seluruh potensi itu dikembangkan secara seksama, dirangkai dengan potensi aqidah Islamiyah (tauhid), tentu akan diperoleh hasil yang optimal. Pada saat yang sama, jika kemandirian, kesadaran beragama dan ukhuwah Islamiyah kaum muslimin juga makin meningkat maka pintu-pintu kemungkaran akibat kesulitan ekonomi akan makin dapat dipersempit.

Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulanagn kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di zaman keemasan Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki potensi dana yang sangat besar.

Terdorong dari pemikiran inilah, kami mencoba untuk menuliskan risalah zakat yang ringkas dan praktis agar dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Meskipun kami sadar bahwa rislah ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian kami berharap risalah ini dapat bermanfaat. Koreksi, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan risalah zakat ini

Semoga Allah SWT mengampuni kekurangan dan kesalahan yang ada dalam risalah ini, serta mencatatnya sebagai amal shaleh. Amin
1. Makna Zakat
Menurut Bahasa(lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10)

Menurut Hukum Islam (istilah syara'), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy)

Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh, mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.

2. Penyebutan Zakat dan Infaq dalam Al Qur-an dan As Sunnah
a. Zakat (QS. Al Baqarah : 43)
b. Shadaqah (QS. At Taubah : 104)
c. Haq (QS. Al An'am : 141)
d. Nafaqah (QS. At Taubah : 35)
e. Al 'Afuw (QS. Al A'raf : 199)

3. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.

4.  Macam-macam Zakat
a. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.
b. Zakat Maal (harta).

5. Syarat-syarat Wajib Zakat
a. Muslim
b. Aqil
c. Baligh
d. Memiliki harta yang mencapai nishab


ZAKAT MAAL

1.  Pengertian Maal (harta)
1.1. Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya
1. 2. Menurut syar'a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).
sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:
a.  Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai
b. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak, dll.

2. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib di Zakati
2.1.  Milik Penuh (Almilkuttam)
Yaitu : harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses pemilikan yang dibenarkan menurut syariat islam, seperti : usaha, warisan, pemberian negara atau orang lain dan cara-cara yang sah. Sedangkan apabila harta tersebut diperoleh dengan cara yang haram, maka zakat atas harta tersebut tidaklah wajib, sebab harta tersebut harus dibebaskan dari tugasnya dengan cara dikembalikan kepada yang berhak atau ahli warisnya.
2.2.  Berkembang
Yaitu : harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.
2.3. Cukup Nishab
Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan syara'. sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya terbebas dari Zakat
2.4.  Lebih Dari Kebutuhan Pokok (Alhajatul Ashliyah)
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya. Artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang bersangkutan tidak dapat hidup layak. Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan primer atau kebutuhan hidup minimum (KHM), misal, belanja sehari-hari, pakaian, rumah, kesehatan, pendidikan, dsb.
2.5. Bebas Dari hutang
Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka harta tersebut terbebas dari zakat.
2.6.  Berlalu Satu Tahun (Al-Haul)
Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah belalu satu tahun. Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. Sedang hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang temuan) tidak ada syarat haul.

3. Harta(maal) yang Wajib di Zakati
3.1. Binatang Ternak
Hewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung).
3.2.  Emas Dan Perak
Emas dan perak merupakan logam mulia yang selain merupakan tambang elok, juga sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku dari waktu ke waktu. Islam memandang emas dan perak sebagai harta yang (potensial) berkembang. Oleh karena syara' mewajibkan zakat atas keduanya, baik berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang lain.
Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat disetarakan dengan emas dan perak.
Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa, kendaraan, tanah, dll. Yang melebihi keperluan menurut syara' atau dibeli/dibangun dengan tujuan menyimpan uang dan sewaktu-waktu dapat di uangkan. Pada emas dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan, asal tidak berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut.
3.3. Harta Perniagaan
Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan tersebut di usahakan secara perorangan atau perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dsb.
3.4. Hasil Pertanian
Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.
3.5. Ma-din dan Kekayaan Laut
Ma'din (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi dan memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer, giok, minyak bumi, batu-bara, dll. Kekayaan laut adalah segala sesuatu yang dieksploitasi dari laut seperti mutiara, ambar, marjan, dll.
3.6 Rikaz

Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan harta karun. Termasuk didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya.

Rabu, 28 Maret 2012

Kisah Malam Pertama

:: KISAH MALAM PERTAMA ::


Cerita Humor
Ada sepasang pengantin baru berada di kamar pengantin, di malam pertama. Pada tengah malam pertama itu, tiba-tiba isterinya mengerang, “Adui.. Sakitnya bang… ! Macam mana nkisah malam pertamai bang..?” Suaminya lantas menenangkan isterinya, “Jangan nangis Sayang.. Nanti emak ayah dengar.. Mereka mungkin belum tidur lagi tu..” Kebetulan bilik mertua hanya bersebelahan kamar tidur pengantin. Isterinya teresak-esak mengerang “… Sakitnya Bang”

Tapi kerana tidak dapat menahan sakit, isterinya tambah kuat mengerang. Mahu tidak mahu, si suami pun berkata, kali ini kuat sedikit suaranya: “Sabar Sayang! Tahan saja.. Esok baru cabut.”


Sejak dari tadi si mertua lelaki masih belum tidur. Dia memang terdengar anak perempuannya mengerang, tadi dia tidak peduli, biasalah malam pengantin, fikirnya. Tapi kali ini dia sudah hilang sabar. Dia bangun, pergi ke bilik sebelah lantas menendang pintu kamar pengantin.

Dengan rasa geram si ayah mertua berteriak: “Ni apa kena ni? Tak faham ke? Anak aku boleh mati kalau besok baru kau nak cabut! CABUT SEKARANG JUGA!” …

Terkejut besarlah kedua pengantin tu. Sambil tersipu-sipu pengantin perempuan pun berkata kepada ayahnya: “Abah, takkan sakit gigi pun boleh mati.. Lagipun manalah ada Klinik Gigi yang buka 24 jam?”hehehehe...lucu kan.......

Kiriman dari : sawab cah kayen & arwanie andre rezpector's

Sabtu, 24 Maret 2012

Ilmu ataukah Hanya Harta yg akan di cari


Sepuluh orang pembesar Yahudi telah datang menemui Sayidina Ali k.w.j secara bergilir-gilir. Mereka bertanyakan satu soalan yang serupa dan dijawab oleh Sayidina Ali dengan sepuluh jawapan yang berbeza-beza.
Soalannya: "Yang manakah lebih bermanfaat ilmu atau harta?"

" Tentulah ilmu" jawab Sayidina Ali.

" Apakah alasan tuan berkata demikian?"

Sayidina Ali menjawab: "Ilmu itu pusaka ataupun warisan para Nabi sebaliknya harta itu pusaka Qarun."

Soalan: "Yang manakah lebih bermanfaat,ilmu atau harta? "

Sayidina Ali pun pun menjawab: "Tentulah iImu kerana ilmu itu menjaga dan memelihara kita, tetapi harta kita pula yang terpaksa menjaga dan memeliharanya."

Kali ketiga Sayidina Ali pun menjawab: "Tentulah ilmu kerana orang yang berharta banyak musuhnya seperti pencuri dan penyamun, dan sentiasa pula bimbang akan hartanya itu. Sebaliknya orang yang berilmu ramai sahabat dan sentiasa selamat. "

Jawapan keempat : "Ilmu lebih bermanfaat kerana harta jika selalu digunakan akan berkurangan, sebaliknya ilmu jika selalu digunakan akan bertambah. "

Jawapan yang kelima: "Ilmu lebih bermanfaat kerana orang berharta kerap dipanggil dengan gelaran bakhil atau cela. Tetapi orang berilmu sering dipanggil dengan nama yang baik dan mulia."

Jawapan yang keenam: "Ilmu lebih bermanafaat kerana harta perlu dijaga supaya tidak dicuri tetapi ilmu tidak perlu menjaganya daripada kecurian."

Jawapan ketujuh: " Ilmu lebih bermanfaat kerana harta akan dihisab kelak tetapi ilmu akan memberi syafaat."

Jawapan kelapan: Sayidina Ali tetap mengatakan " Ilmu lebih bermanafaat kerana harta akan rosak sekiranya disimpan tetapi ilmu tidak akan rosak walau selama manapun disimpan."

Jawapan kesembilan: " Ilmu lebih bermanafaat kerana harta mengeraskan hati tetapi ilmu melembutkan hati."

Dan jawapan yang terakhir untuk pembesar Yahudi yang kesepuluh Sayidina Ali tetap mangatakan "ilmu lebih bermanfaat daripada harta kerana pemilik harta selalu merasakan dirinya hebat, malah ada yang merasakan dirinya Tuhan seperti Qarun. Tetapi pemilik ilmu selalu merasakan dirinya lemah dan hamba Allah."

Akhirnya sepuluh orang pembesar Yahudi itu berkumpul semula membincangkan jawapan yang diberi oleh SayidinaAli. Memang benarlah Sayidina Ali seorang yang tinggi ilmunya. Dengan kehendak Allah kesepuluh orang pembesar Yahudi itu pergi semula ke rumah Sayidina Ali untuk memeluk agama Islam.

Kata Sayidina Ali: "Jika datang lagi mereka kepada aku bertanyakan soalan yang sama, aku tetap akan memberikan jawapan yang berlainan sehingga akhir hayatku

Antara Sabar & Pilihan


Apa yang dialami sebagian temenku adalah penantian menuju dermaga Cinta (pernikahan)... Mungkin dari mereka bertanya-tanya kenapa sampe sekarang mereka belum menuju proses monumental tersebut...

Banyak alasan, namun satu keyakinanku sesuatu akan indah pada waktunya... Satu hal yang pasti yang akan diperlukan semua orang untuk menghadapi sebuah penantian.. dia bernama KESABARAN... Dalam sebuah Hadist Shahih Al Bukhari "....Tidak ada anugerah yang lebih baik dan lebih besar yang diberikan kepada seseorang selain kesabaran"...


Dalam hidupku ada seorang wanita yang sangat kukagumi adalah Khadijah binti Khuailid.. Beliau adalah istri pertama Rosulullah Saw... seorang wanita yang dalam sebuah hadist dikatakan ''...dan sebaik-baik wanita di bumi adalah Khadijah binti Khuailid"...

Apa yang membuat beliau istimewa dalam sudut pandangku... Beliau menikah dengan Rosulullah SAW ketika berusia 40 th sedang Rosulullah SAW berusia 25 th.. Beliau janda yang tak hanya cantik, kaya, baik, tapi juga cerdas... Beliau yang berinisiatif meminang Rosulullah SAW untuk dijadikan suami, bukan karena ukuran dunia, tapi karena jiwa cerdas. Beliau bisa merasakan sosok pemimpin keluarga pada diri Rosulullah SAW.

Dari apa yang telah beliau alami dapat kutarik kesimpulan, jika Allah mengijinkan, tak susah bagi seorang wanita istimewa seperti Khadijah mendapatkan pria untuk dijadikan suami... Tapi mengapa Allah menakdirkan beliau harus menunggu sampai usia 40 tahun...? Karena Allah lebih tahu lelaki mana yang pantas dan terbaik untuk menjaga sekaligus memimpin beliau dalam biduk rumah tangga...

Kesabaran adalah pilihan beliau, dalam kesabaran dalam penantian.. ku yakin beliau mengasah dirinya untuk menjadi lebih kuat, sabar, ikhlas, cerdas untuk bisa menjadi lebih baik... Hal ini bisa dibuktikan dari kesabarannya, beliau tau apa yang harus beliau lakukan untuk menjadi pendukung perjuangan sang suami karena menjadi utusan Allah...

Selain itu keistimewaan Khadijah (dibanding istri Rosulullah yang lain) adalah “Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan… darinyalah aku mendapatkan keturunan.”

Yang paling menonjol adalah Khadijah memiliki kepribadian yang kuat, ilmu dan wawasan yang luas Dari apa yang kutulis ku berharap bisa mengambil ibrah (pelajaran) dari kisah cinta seorang anak cucu Hawa bernama Khadijah binti Kuwailid... Jangan sampe kita menyesal karena tidak sabar ketika sang Adam belom menyapa... Karena emosi sesaat bukanlah jawaban dari sebuah penantian... Satu tindakan yang salah akan kita sesali... namun bila itu terjadi bukan lagi apa yang harus kita sesali tapi bagaimana harus kita perbaiki...

Situs Penulis 165

Selasa, 20 Maret 2012

Kasih Ibu Sepanjang Masa


 Kasihnya ibu membawa ke syurga. Ibu adalah seumpama mentari yang seringkali menyinari kehidupan setiap insan di dunia ini. Cintanya seorang ibu kepada anak-anak sudah tersemai sejak mereka di dalam kandungan lagi. Dan kasih tersebut terus berkembang mekar buat selamanya.

Pengorbanan ibu adalah bermula dari mengandungkan anakmu di dalam rahimmu selama sembilan bulan sepuluh hari dan kemudiannya sanggup bertarung nyawa demi menyelamatkan anaknya untuk menjadi khalifah Allah di atas muka bumi ini. Ibu, kini baru kusedar betapa kau sanggup menggantikan kesakitanku ini ketulusan hatimu yang suci sesuci embunan pagi.


Sungguh mulia pengorbanan seorang ibu, Rasullullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Ertinya: Dari Abu Hurairah r.a ia berkata telah datang seorang laki-laki kepada Rasulallah SAW maka ia berkata: “Wahai Rasulullah Rasulullah siapakah yang lebih berhak untuk diberi penghormatan yang sebaik-baiknya? Rasulullah menjawab:”IBUMU” Ia berkata lagi: kemudian siapa? Rasul menjawab:”IBUMU” Dia berkata lagi kemudian: kemudian siapa? Rasulullah menjawab”IBUMU” Dia berkata lagi: kemudian siapa? Rasullullah menjawab:”AYAHMU” (Hadis Riwayat BUKHARI DAN MUSLIM).

Kasihnya seorang Ibu kepada anaknya begitu hebat hingga tak mampu untuk kita mengukurnya. Bak umpama air dicincang tidak akan putus, begitulah tingginya nilai kasih seorang yang bergelar ibu.

Tiada lain yang dapat menggantikan kasih sayangmu ibu. Ibu adalah sumber inspirasi yang terbesar buat anak-anak. Walaupun hatimu bersedih, dikau sanggup menyembunyikan kesedihanmu itu demi membuatkan anak-anakmu bahagia. Gelak tawa anak-anakmu adalah penawar segala kepahitan yang dikau alami. Ibu, kaulah insan yang mengajar kami tentang nilai-nilai yang baik dalam kehidupanku. Ku doakan agar setiap titik peluh serta derita yang diharungi mendapat tempat di sisi Allah SWT.Sebagaimana yang diketahui, kedudukan ibu begitu tinggi nilai serta martabatnya pada pandanganAllah.

 Akhirnya, sebagai kesimpulan hargailah ibu kita selagi mereka masih hidup. Tanpa ibu, kehidupan kita langsung tidak mempunyai apa-apa. Begitu tinggi sanjungan dan istimewanya penghormatan Islam terhadap martabat dan kedudukan ibu. Tanpa ibu, siapalah kita. Semua makhluk mempunyai ibu. Tiada satu makhluk pun yang tidak mempunyai ibu, tumbuhan yang membiak melalui pertunasan pun membiak melalui induknya.Siapa induk itu? Induk itulah ibu.Kita pernah mendengar anak yang dilahirkan ke dunia ini tanpa ayah, sebagaimana kisah Nabi Allah,Nabi Isa a.s tetapi kita tidak pernah mendengar anak yang dilahirkan tanpa ibu. Maha Suci Allah.Muliakanlah ibu-ibu kami.



Ibu, kau permata hatiku
Kaulah yang selalu menemani diriku,
Tatkala gembira dan sedih mahupun suka duka,
Kaulah pengubat jiwa yang lara ini,
Ku selalu mendoakanmu ibu agar diberi rahmat Tuhan yang Esa.

Ibarat cahaya lilin yang terang,
Bagaikan bulan dan bintang menerangi malan yang indah,
Kau selalu memberi ketengang dalam diriku,
Marah engkau membuatkan aku sedar akan salah silapku,
Agar aku tidak ulangi buat kedua kalinya.

Di rumah kau memasak, membasuh, mengemas juga mencantikkan suasana,
Terima kasih ibu aku ucapkan,
Lalai dan lupaku kau selalu ingatkan,
Umpama guru mencurahkan ilmunya yang sentiasa mekar di hati ini,
Nasihatmu akan ku abadikan tak akan kulupa.

Berwawasan semangat yang kugambarkan dalam dirimu,
Membuatkan aku bangga miliki ibu sepertimu,
Bekerja dan mengajar anak bangsa didikanmu juga kau berikan padaku,
Aku bersyukur miliki ibu sepertimu,
Mengajar erti dewasa manusia dalam segala kekurangan.

Tidak mampu kubalas jasamu ibu,
Hanya Allah yang mampu membalas keringatmu  masa lalu, kini dan akan datang,
Kusimpulkan kata buatmu ibu "Aku sayang ibu",
"Terima Kasih Ibu".

Harapan diriku ingin gembirakan dirimu,
Berjaya dalam apa yang kumahukan dengan doa tulus darimu,

Ibu, kaulah jantung hatiku,
Merasa dunia milik Tuhan ini dengan pelbagai dugaan dan cabaran,
Kau ingatkan, ingatkan dan teruskan ingatkan,

Jasamu ibu akan kusemat dalam lubuk hatiku yang dalam,
Agar aku menjadi insan yang tabah sepertimu,
"Terima Kasih Ibu."

Artikel Oleh : Pn. Zurianti binti Zulkifli

Jumat, 16 Maret 2012

Kenapa Orang Gila Tidak Pernah Sakit ?




Pernahkah kita berpikir, mengapa orang gila selalu sehat? Beberapa kali kita berusaha memikirkan mengapa orang gila tidak pernah sakit? Tidak pernah kita melihat sekali pun ada orang gila kerokan di pinggir jalan, meminum obat, memakai koyok, atau bahkan sakit gigi sekalipun. Jawabannya adalah KARENA MEREKA TIDAK PERNAH STRESS !!!


Orang gila tidak pernah sakit karena mereka tidak pernah stress. Mereka tidak pernah berpikir macam-macam. Makanan apa pun mereka makan. Tidak seperti kita. Sudah ada ayam goreng, masih mencari sate kambing. Sudah ada soto kerbau, masih mencari pizza, hotdog, dan lain sebagainya. Sedangkan orang gila tidak pernah minta makanan macam-macam. Makanan apapun asal namanya makanan tetap mereka makan. Bahkan nasi basi pun mereka makan.


Kedua, orang gila itu selalu qona'ah. Mereka itu triman. Menerima apa pun pemberian Allah SWT kepadanya. Tidak pernah menuntut macam-macam. Tidak seperti kita. Sudah diberi sepeda, masih minta motor. Sudah punya motor, masih minta mobil. Rumah sudah bagus, masih saja selalu merasa ada yang kurang. Akhirnya beli ini beli itu, renovasi ini renovasi itu. Ujungnya hutang sana sini untuk kebutuhan tersebut. Nah, ketika hutangnya sudah menggunung, jatuh sakitlah dia.

Orang gila itu entah punya pakaian ataupun tidak, mereka santai saja. Kalau mengantuk, ya tidur saja. Mereka tidak butuh tikar, apalagi kasur atau springbed. Ada lho diantara kita yang tidak bisa tidur di atas tikar. Gara-garanya karena sudah terbiasa tidur di springbed. Tidur tanpa AC juga tidak bisa.

Orang gila jarang sakit juga adalah karena mereka selalu berbahagia. Nyatanya mereka tampak selalu tersenyum. Betul kan? Orang yang selalu tersenyum pasti hatinya bahagia dan tenteram. Everething is running well, bahasa kerennya. Semuanya berlalu dengan baik-baik saja. Tidak pernah ada masalah. Kalaupun ada masalah, dia menganggap itu sebagai hiburan yang menyenangkan. Makanya dia senantiasa tersenyum.

Nah, kalau kamu semua ingin selalu sehat jadilah "orang gila". Maksud saya, hiduplah dengan qona'ah, narimo, tidak usah punya keinginan macam-macam dan selalulah tersenyum. Mudah-mudahan kamu sehat selalu.Semoga menambah wawasan kita semua Ok!

Senin, 12 Maret 2012

Penyabab Mata Anda Cepat Letih


Mungkin sebelum ini anda sendiri tidak sedar apakah punca-punca yang menyebabkan mata anda cepat berasa letih dan penat.

Antaranya ialah:-

1.Terlalu fokus

Apabila anda melakukan sesuatu terlalu fokus seperti membaca, memandu atau melihat paparan skrin komputer, otot mata anda sebenarnya akan bekerja lebih keras. Ini akan menyebabkan mata anda akan cepat berasa letih dan mengantuk. Rehatkan mata anda sebentar seperti melihat tumbuhan hijau sebelum kembali menyambung tugasan.

2.Masalah mata

Mata anda cepat berasa letih berkemungkinan juga disebabkan oleh mata anda sendiri yang mempunyai masalah. Mata yang mempunyai masalah kebiasaannya perlu bekerja lebih kuat daripada kebiasaan. Anda dinasihatkan untuk mendapatkan nasihat daripada pakar.

3.Sistem pencahayaan yang tidak baik

Sistem pencahayaan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit akan menyebabkan otot 'sphincter' dan 'dilatory' untuk bekerja secara berlebihan. Ini akan menyebabkan mata anda akan berasa cepat letih.

4.Bekerja lebih masa

Ramai yang beranggapan bahawa cara terbaik untuk merehatkan mata adalah dengan menonton tv, membuka laman-laman sosial, melayari internet, bermain telefon bimbit atau sebagainya. Tetapi ia sebenarnya hanya akan menyebabkan mata anda untuk bekerja lebih masa.

5.Jarang berkelip

Tahukah anda bahawa seseorang yang kurang kadar kelipan matanya akan meyebabkan mata mereka kekeringan. Disebabkan faktor ini anda dinasihatkan untuk tidak terlalu fokus melakukan sesuatu tugasan secara berterusan. Rehatkan mata anda sebentar pada setiap jam ketika anda melakukan tugas.

Rahasia Orang Bijak


Semua orang didunia ini suka apabila merasakan diri mereka bijak. Ya, sememangnya manusia adalah makhluk yang bijak kerana mempunyai akal yang mampu untuk membuat pertimbangan. Akal yang bijak sudah semestinya lahir daripada otak yang cerdas. Jadi bagaimanakah cara anda menjaga otak untuk membantu menjadi orang yang lebih bijak?

Mengambil sarapan pagi- Ramai pakar kesihatan menyatakan bahawa sarapan adalah penentu kepada kualiti persembahan anda untuk sepanjang hari tersebut. Ini menunjukkan bahawa pentingnya mengambil sarapan didalam kehidupan seseorang. Seseorang yang tidak mengambil sarapan akan menyebabkan paras gula dalam darah menjadi rendah dan mengurangkan bekalan nutrisi pada otak. Faktor ini akan menyebabkan banyak sel-sel otak akan mati dan akan menjadi kurang aktif.

Elak makan secara berlebihan- Orang yang bijak biasanya amat menitikberatkan terhadap pemakanan mereka. Ini kerana jika seseorang makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak darah akan dialirkan pada bahagian usus dan perut untuk tujuan pencernaan. Ini menyebabkan kekurangan darah yang akan sampai ke otak dan akan mengakibatkan seseorang itu malas, mengantuk dan hilang daya fokus.


Elak merokok- Asap rokok sangat merbahaya kerana mempunyai terlalu banyak bahan kimia yang sebenarnya akan merosakkan sel-sel otak anda.

Elak daripada mengambil gula secara berlebihan- Pengambilan gula yang berlebihan akan mengganggu penyerapan protein dan nutrisi. Ia juga akan mengganggu perkembangan otak anda yang akan menyebabkan anda menjadi seorang yang kurang bijak.

Hidu udara yang bersih-  Otak merupakan pengguna oksigen terbesar dalam sistem badan manusia. Menghidu udara yang segar akan membantu untuk mencerdaskan lagi otak serta membaiki sel-sel otak yang rosak.

Tidur secara berlebihan- Tidak dinafikan tidur adalah cara terbaik untuk merehatkan otak seseorang. Tetapi sekiranya ia dilakukan secara berlebihan, ia akan menyebabkan otak menjadi kurang aktif dan secara tidak langsung akan melemahkan daya berfikir seseorang.

Tidur dengan menutup muka- Tidur dalam keadaan meniarap atau mencekup muka dengan bantal, buku, lengan atau sebagainya akan menyebabkan gas karbon oksida terperangkan dan akan dihidu semula. Ini akan menyebabkan otak kekurangan oksigen serta merosakkan sel-sel otak seseorang.


Kurang berimaginasi/berfikir- Sesuatu barangan yang jarang digunakan sudah pasti akan mempengaruhi tahap persembahan sebenar yang mampu dilakukan. Begitu juga dengan otak, sekiranya ia jarang untuk diasah ataupun dilatih, ia akan menyebabkan pemikiran seseorang itu menjadi tumpul dan mereka akan menjadi kurang bijak.

Sikap Berdikari


Tentu saja kita mengenal sosok pahlawan proklamasi Indonesia, Ir. Soekarno. Keputusannya bersama dengan rekan-rekan seperjuangan membuat status negara kita dari negara yang terjajah menjadi negara yang merdeka dan memiliki kedaulatan atas bangsanya sendiri. Artinya bangsa Indonesia mau tidak mau harus mampu mandiri dan keluar dari “suapan” bangsa lain. Soekarno yang hidup antara tahun (1901-1970) ini mengajarkan pada kita agar berdikari, artinya Berdiri di Atas Kaki Sendiri. Presiden RI 1945- 1966, ini menganut ideologi pembangunan “berdiri di atas kaki sendiri”. Bahkan proklamator ini dengan gagah mengejek negara super power, Amerika Serikat, dan negara kapitalis lainnya: “Go to hell with your aid.” Pemimpin Besar Revolusi ini menggelorakan semangat mandiri bagi bangsanya.


Sikap untuk berdikari atau mandiri inilah yang perlu kita miliki. Meski hal ini tampaknya sederhana, tapi pada prakteknya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Kita sangat tergantung kepada orang lain atau bahkan sudah terbiasa menggantung diri kepada mereka. Dalam pekerjaan, dalam mengambil keputusan dan menanggung resiko, dan dalam melakukan segala sesuatu seringkali kita masih bergantung kepada orang lain. Ingatlah bahwa salah satu ciri orang yang telah dewasa adalah mampu mandiri.


Nampaknya kita harus belajar dari Samuel kecil yang mampu membuktikan hidup mandiri walaupun di tengah lingkungan yang tidak kondusif. Keluarga imam Eli yang mengasuhnya mempunyai sikap hidup yang tidak berkenan di hadapan Allah. Meski demikian Samuel bisa mandiri dalam kehidupan rohaninya, sehingga kehidupan rohaninya terus bertumbuh makin dewasa. Inilah contoh sederhana tentang kemandirian yang perlu kita teladani. Apakah kita sudah termasuk orang yang mandiri? Apakah kita orang yang dewasa? Dalam dunia kerja, untuk melihat seseorang profesional atau tidak dalam pekerjaannya adalah hal yang mudah, yaitu dengan melihat seberapa tingkat kemandiriannya terhadap tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.


Sikap yang mandiri adalah salah satu bentuk profesionalisme di dalam dunia kerja.

Sabtu, 10 Maret 2012

Memukul Anak ? Bolehkah.....


Sikap yang diambil tentunya beragam sesuai dengan kesalahan yang dilakukan anak. Perlu diperhatikan apakah anak memahami kesalahan itu dan mengetahui dosa dan bahayanya ataukah tidak?

Keutamaan berlemahlembut

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ الرِّفْقَ لاَيَكُوْنُ فِيْ شَيْئٍ إِلَّا زَانَهُ وَمَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْئٍ إِلَّا شَانَهُ

“Tidaklah kelemahlembutan ada pada sesuatu kecuali akan menghiasainya dan tidaklah dicabut darinya melainkan akan memperjeleknya ” (HR. Bukhari 2594 dair ‘Aisyah radhiallahu’anha)

Sabda beliau shallallahu’aaihiw asallam,

مَنْ يُحْرَمُ الرِّفْقَ يُحْرَمُ الخَيْر

“Siapa saja yang dihalangi dari kelemahlembutan maka dihalangi pula dari kebaikan” (HR. Muslim 2542 dari Jabir bin Abdullah radhiallahu’anhu)



Juga sabda beliau shallallahu’alaihi wasallam,

إِنَّهُ مَنْ أُعْطِيَ حَظُّهُ مِنَ الرِّفْقِ فَقَدْ أُعْطِيَ حَظُّهُ مِنْ خَيْرِالدُّنْيَاوَالأَخِرَة

“Sungguh orang yang telah diberi bagian kelembutan berarti ia telah diberi bagian kebikan dunia dan akhirat” (HR. Ahmad 6/159 dari ‘Aisyah radhiallahu’anha)

Dan beliau bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللهُ بِأَهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا أَدْخَلَ عَلَيْهِمُ الرِّفْقَ

“Jika Allah menginginkan kebaikan bagi sebuah anggota keluarga maka Dia akan memasukkan kelembutan kepada mereka” (HR. Ahmad 6/71, 6/104-105, hadits shahih)

Sabda beliau,

إِنَّ اللهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ

“Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan mencintai kelembutan.” (HR. Muslim 2593 dari ‘Aisyah secara marfu’)

Nasehat lebih baik daripada memukul

Selama dalam perbaikan tidak memerlukan pemukulan maka janganlah memukul. Karena Nabi shallallahu’alaihi wasallam sendiri bila harus memilih antara dua pilihan maka beliau memilih yang paling mudah selama bukan dosa. (HR. Bukhari 3560 dan Muslim 2327 dari ‘Aisyah secara marfu’)

Telah diriwayatkan pula bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam tidak pernah memukul sesuatu dengan tangannya sama sekali, tidak kepada istri beliau ataupun pembantu beliau. Beliau hanya memukul ketika berperang dijalan Allah. (HR. Muslim 2328)

Maka kita sebaiknya menggunakan kata-kata nasehat jika ingin memperbaiki perilaku anak atau dengan menggunakan dorongan dan motivasi.
Bila kata-kata yang baik tidak berpengaruh maka kita gunakan kata-kata yang berisi teguran dan ancaman sesuai dengan kesalahan anak. Bila juga tidak bermanfaat maka saatnya memukul. Untuk itu kondisi tabiat anak berbeda-beda.

Diantara mereka ada yang cukup dengan isyarat mata untuk menghukum dan menegurnya. Isyarat mata ini memberikan pengaruh yang kuat pada dirinya dan menjadi sebab berhenti dari kesalahan yang ia lakukan.

Diantara mereka ada yang jika Anda membuang muka darinya maka dia segera paham maksud Anda dan berhenti dari kesalahannya.

Diantara mereka ada yang berubah dengan kata-kata baik. Maka gunakan kata-kata yang baik untuk anak yang seperti ini.

Dan diantara mereka tidaka ada yang membuatnya sadar kecuali harus dengan pukulan dan perlakukan keras. Maka untuk anak tipe seperti inilah kita lakukan pemukulan dan berlaku keras. Akan tetapi sesuai dengan kebutuhan saja serta tidak menjadikannya kebiasaan. Seperti halnya seorang dokter yang memberi suntikan kepada pasiennya walaupun suntikan itu menyakitkan akan tetapi suntikan itu sebatas kadar penyakitnya saja.

Orangtua diperblehkan bersikap keras kepada anak bila anak malas beribadah

Adapun dalil-dalil lainnya yang menunjukkan bolehnya memukul anak bila diperlukan karena anak tidak taat dalam hal yang ma’ruf atau karena mengabaikan perintah kebaikan atau berbuat maksiat, dzalim secara terus menerus diantaranya adalah

Firman Allah Ta’ala,

وَاللهُ لَايُحِبُّ الفَسَادَ

“Dan Allah tidak menyukai kerusakan.” (QS. AL-Baqarah: 205)

Firman Allah Ta’ala,

فَلَوْلَا كَانَ مِنَ القُرُوْنِ مِنْ قَبْلِكُمْ أُولُوا بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الفَسَادِ فِى الأَرْضِ إِلَّا قَلِيْلاً مِمّنْ أنْجَيْنَا مِنْهُم

“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan melarang dari mengerjakan kerusakan di bumi. Kecuai sebagian kecil diantara orang-orang yang telah Kami selamatkan diantara mereka.” (QS. Hud: 16)
Bila kerusakan dan kedzaliman yang timbul dari ulah si anak tidak dapat hilang kecuali dengan pemukulan maka saat itu juga dia harus dupukul.

Sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam, “Perintahkanlah anakmu shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah dia karena (meninggalkan)nya pada usia 10 tahun dan pisahkan tempat tidur mereka.”(HR. Abu Daud no 495 dengan sanad hasan)

Sikap tegas Abdullah bin Umar kepada anaknya Bilal bin Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma
Dari abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, ‘Jangan kamu cegah istrimu kemasjid jika mereka izin kepadamu keluar menuju kesana.’”
Kemudian Bilal bin Abdullah bin Umar berkata, “Demi Allah aku akan mencegah mereka.”
Ibnu Umar menoleh kepadanya lalu mencela dengan celaan yang belum pernah aku (perowi) dengar sebelumnya dan berkata, “Aku kabarkan kepadamu hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan kamu katakan,’Demi Allah aku akan cegah!.’”

Tatkala melihat kecerdasan dan keunggulan Ikrimah yang saat itu masih kecil sehingga senang bermain dan lari-lari maka Ibnu Abbas mengikatnya dengan tali agar mau memperlajari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
Ikrimah berkata, “Ibnu Abbas pernah merantai kakiku ketika sedang mengajariku Al Qur’an dan Sunnah.” Dalam riwayat lain, “Ketika sedang mengajariku AlQur’an dan ilmu waris.”
Lantas bagaimana kondisi Ikrimah setelah mendapat hukuman itu? Dia menjadi salah seorang ulama besar ahli hadits yang banyak meriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dari Ibnu Abbas dan menjadi ahli tafsir yang handal.

Begitujuga sikap tegas Abu Bakar Ash Shidiq kepada ‘Aisyah radhiallahu’anhuma. Abu Bakar memukul putrinya karena menyebabkan pasukan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam tertunda keberangkatannya dan karenanya sahabat lain mengeluh. Dan kisah lainnya sangatlah banyak sekali untuk disebutkan.

Larangan memukul wajah

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“Jika salah seorang diantara kalian memukul saudaranya maka hendaknya dia menghindari memukul wajah.” (HR. Muslim 2616 dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu secara marfu’).

Bermuamalah ( Bergaul Dengan Tetangga )


Manusia adalah makhluk sosial, kita tentu setuju dengan pernyataan ini. Kita dikelilingi oleh orang lain dimana kita juga membutuhkan mereka sesuai dengan peranannya masing-masing. Ada orang tua, saudara, tetangga, teman, maupun orang-orang yang jasanya biasa kita butuhkan seperti guru, penjual, pembeli, supir angkot, pak tukang dan lain-lain.


Karena itu, bermuamalah antar sesama manusia merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan kita. Agama yang mulia ini pun sudah mengatur bagaimana tata cara bermuamalah antar sesama. Dalam tulisan berikut kita khususkan pembahasan tentang bagaimana bermuamalah atau bergaul dengan tetangga. Mari kita simak petuah dan contoh nyata manusia yang paling mulia di muka bumi ini, Nabi Muhammad ‘Alaihi Shalaatu wassalaam dalam bergaul dengan tetanga. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Anjuran memuliakan tetangga.



Berikut diantara dalil-dalil yang menganjurkan untuk memuliakan tetangga :

Dari Aisyah Radhiallahu ‘anha, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda :
ما زال جبريل يوصيني بالجار حتى ظننت أنه سيورثه

“ Malaikat Jibril senantiasa berwasiat kepadaku agar memperhatikan tetangga sehingga aku mengira bahwa dia mendapatkan warisan.” (HR. Bukhori 5555)

Dari Suroih Al-Adawi Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari pembalasan maka muliakan tetangganya.” (HR. Bukhori 5560 )

Jadilah engkau tetangga yang baik!

Seorang muslim haruslah berusaha menjadi tetangga yang baik. Janganlah seorang muslim malah menjadi ancaman bagi tetangganya, baik tetangganya tersebut muslim ataupun kafir, kaya ataupun miskin, tua atau pun muda, sesuku ataupun berbeda suku. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda :

لا يدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقه

“Tidak masuk surga orang yang apabila tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya.” (HR. Bukhori 66)

Wahai saudariku, penuhilah hak-hak tetanggamu dan berbuat baiklah kepada mereka !

Jika tetanggamu yang muslim merupakan kerabatmu maka penuhilah haknya sebagai kerabat, hak sesama mulim, dan hak sebagai tetangga.

Jila tetanggamu seorang muslim maka penuhilah haknya senagai sesama muslim dan hak sebagai tetanga.

Jika tetanggamu adalah orang kafir maka penuhi haknya sebagai tetangga.

Ketahuilah saudariku, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda :

وخير الجيران عند الله خيرهم لجاره

“ …dan sebaik baik tetangga disisi Allah ialah orang yang paling baik kepada tetangganya.” (HR. Tirmidzi 1867 dishahihkan al-Albani Silsilah Shohihah 1/211)

Bagaimana seharusnya bergaul dengan tetangga?

Tetangga yang baik hendaknya menjaga kehormatandan harta tetangganya.
Imam Ahmad meriwayatkan dari al-Miqdad bin al-aswad  radhiallahu ‘anhu, ia mengatakn bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda kepada para sahabatnya: “Apa pendapat kalian tentang zina?” Para sahabat menjawab : “Perbuatan terlarang yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan hal itu akan tetap haram hingga hari kiamat.” Beliau Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda :

لأن يزني الرجل بعشرة نسوة أيسر عليه من أن يزني بامرأة جاره

“Seorang yang berzina dengan sepuluh orang wanita lebih ringan dosanya daripada ia berzina dengan istri tetangganya.” Lalu beliau bertanya : “Apa pendapat kalian tentang mencuri?” Mereka menjawab:” Perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan akan tetap haram hingga hari kiamat.” Beliau bersabda:

لأن يسرق الرجل من عشرة أبيات أيسر عليه من أن يسرق من جاره

“Seseorang yang mencuri disepuluh rumah,lebih ringan dosanya dari pada mencuri dirumah tetangganya.” ( HR. Imam ahmad 23905)

Tetangga yang baik hendaknya memenuhi hak-hak tetangganya yang muslim.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda :

حق المسلم على المسلم ست : إذا لقيته فسلم عليه وإذا دعاك فأجبه وإذا استنصحك فانصح له وإذا عطس فحمد الله فسمته وإذا مرض فعده وإذا مات فاتبعه

“Hak muslim terhadap muslim yang lain ada enam, apabila engkau bertemu dengannya hendaklah engkau mengucapkan salam kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhi undangannya, apabila ia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasihat kepadanya, apabila ia bersin kemudian dia memuji Allah makadoakan dia dengan mengucapkan “ yarhakumullah”, apabila dia sakit maka jenguklah, apabila dia meningggal maka iringi jenazahnya.” (HR. Muslim, 2162)

Menutupi aib tetangganya.
Dari Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda :

من ستر مسلما ستره الله في الدنيا والآخرة

Menjauhkan perkara yang dapat menggangu ketenangan saudaranya.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِى جَارَهُ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Pembalasan maka jangan mengganggu tetangganya.” (HR. Bukhori, 5559 )

Membalas kejelekan dengan kebaikan.
وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ

“… serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapatkan tempat kesudahan (yang baik).” ( QS. Al-Ro’du : 13 :22 )

Memberi makanan pada tetangga terutama kepada yang miskin.
Dari Abu Dzar Radhiallahu ‘anhu sesungguhnya kholilku Shalallahu ‘alaihi waSalam berwasiat kepadaku;

إذا طبخت مرقا فأكثر ماءه ثم انظر أهل بيت من جيرانك فأصبهم منها بمعروف

“Apabila kamu memasak kuah, maka perbanyak airnya, lalu lihatlah keluarga rumah tetangamu, lalu berilah mereka sewajarnya.” (HR. Muslim : 4759 )

Dari Umar Radhiallahu ‘anhu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi waSalam bersabda :

لا يشبع الرجل دون جاره

“Tidak boleh kenyang seseorang sedangkan tetangganya kelaparan.” (HR. Imam Ahmad 367. Semua rawinya kuat. Liht Musnad Umar bin Khotthob yang terakhir )

Jika tetangga kafir, berbuat baik dilakukan dengan cara memberi hadiah, menjenguknya bila sakit, menasehatinya, mengajaknya agar masuk islam dan menunaikan haknya yang lain.
Jika tetangga ahli bid’ah dengan tidak mendatangi undangannya yang bid’ah, tidak membantu kebid’ahannya, menasehati dengan baik, menyeru agar kembali kepada Sunnah dan menunaikan hak tetangga yang lainnya.
Semoga Allah selalu memberikan taufiq kepada kita untuk menjadi tetangga yang baik dan memberikan kepada kita tetangga yang baik.

Penulis: Ismianti Ummu Maryam
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

Ketika Amal Terhalang Oleh Sakit dan Bepergian


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Apabila seorang hamba sakit atau bepergian (safar), dicatat (amalannya) seperti apa yang dikerjakannya ketika dia bermukim dan sehat.’” (HR Bukhari)

Syarah:

Ini termasuk anugerah terbesar yang Allah ta’ala berikan kepada hamba-Nya yang mukmin. Sesungguhnya, amalan yang terus menerus dan biasa dikerjakan, apabila terputus karena sakit atau safar (bepergian jauh), maka amalan itu tetap dicatat sebagai amalan yang sempurna (sebagaimana ketika dalam keadaan normal). Karena Allah mengetahui kalau tidak ada penghalang, tentu amalan tersebut akan dikerjakannya. Sehingga Allah memberi pahala sesuai dengan niatnya sebesar pahala orang yang mengerjakannya (dalam keadaan normal) dan pahala sakit yang dirasakannya. Dimana ketika sakit itu mereka tabah di atas kesabaran. Padahal boleh jadi apa yang dikerjakan seorang musafir belum tentu dia kerjakan ketika bermukim, misalnya ta’lim (mengajar), memberi nasehat atau bimbingan kepada kemaslahatan, baik urusan dunia maupun agama, terutama dalam safar yang baik seperti, jihad, haji, umrah, dan sebagainya.

Masuk dalam hadits ini pula bahwa siapapun yang beribadah dengan cara yang kurang sempurna, sementara dia tidak mampu mengerjakan lebih sempurna lagi, maka sesungguhnya Allah akan menyempurnakan sesuai dengan niatnya –seandainya hal itu mampu dia lakukan tentu dikerjakannya secara sempurna. Sebab ketidakmampuan menyempurnakan ibadah merupakan salah satu jenis penyakit. Wallahu a’lam.

Barang siapa yang berniat mengerjakan kebaikan, namun disibukkan dengan amalan lain yang lebih utama dan tidak mungkin mengerjakannya sekaligus, maka lebih tapat dan lebih pantas amalannya yang terhalang tersebut untuk dicatat sebagai amalan yang (juga) utama. Demikian pula seandainya dia sibuk mengerjakan amalan yang setara dengan amalan yang (terpaksa ditinggalkannya). Sesungguhnya karunia Allah sangatlah besar. Wallahu a’lam.


Disalih dari Buku Mutiara Hikmah Penyejuk Hati, Syarah 99 Hadits Pilihan
Terjemah dari Kitab Bahjatul Qulubil Abrar Qurratul Uyunil Akhyar fi Syarhi Jawami’il Akhbar karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di

Ucapan Salam dan Jawablah Salam


Saudariku, betapa banyaknya umat muslim yang berpaling dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kemudian menggantinya dengan kebiasaan orang-orang kafir. Lihatlah bagaimana kebiasaan mereka dalam berpakaian, berkata, tata cara makan, dan pola pikir yang sangat jauh dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam namun mirip kebiasaan orang-orang kafir.

Pembaca yang budiman, tidakkah kita pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dalam golongan kaum tersebut.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Maka kita semestinya bersemangat dalam melakukan kebaikan dan menghidupkan serta menyuburkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saudariku seakidah, menebar salam antar umat muslim adalah salah satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hendaknya setiap diri menumbuhkan kebiasaan yag mulia ini pada diri sendiri dan lingkungannya.

Dalam Shahih Muslim (54) disebutkan: Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar salam antar sesama muslim.”

Di dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan diantara syarat masuk surga adalah keimanan kemudian menggantungkan keimanan dengan saling cinta-mencintai sesama muslim, dan itu semua tidak akan terwujud kecuali dengan salah satu caranya, yaitu menebarkan salam antara sesama muslim.

Definisi Salam

Ulama berbeda pendapat akan makna salam dalam kaliamat ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu’. Berkata sebagian ulama bahwasanya salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah sehingga kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ berarti Allah bersamamu atau dengan kata lain engkau dalam penjagaan Allah. Sebagian lagi berpendapat bahwa makna salam adalah keselamatan sehingga maknanya ‘Keselamatan selalu menyertaimu’. Yang benar, keduanya adalah benar sehingga maknanya semoga Allah bersamamu sehingga keselamatan selalu menyertaimu.

Wajibnya Menjawab Salam

Saudariku seiman, jika ada yang mengucapkan salam kepada kita sedang kita dalam kondisi sendiri, maka kita wajib menjawabnya karena menjawab salam dalam kondisi tersebut hukumnya adalah fardu ‘ain. Sedang jika salam diucapkan pada suatu rombongan atau kelompok, maka hukum menjawabnya adalah fardu kifayah. Jika salah satu dari kelompok tersebut telah menjawab salam yang diucapkan kepada mereka, maka sudah cukup. Sedang hukum memulai salam adalah sunnah (dianjurkan) namun untuk kelompok hukumnya sunnah kifayah, jika sudah ada yang mengucapkan maka sudah cukup.

Dari Ali bin Abi Thalib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sudah mencukupi untuk suatu rombongan jika melewati seseorang, salah satu darinya mengucapkan salam.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Adab Mengucapkan Salam

1. Mengucapkannya Dengan Sempurna

Pembaca, semoga Allah merahmatiku dan merahmati kalian semua, sangat dianjurkan bagi kita untuk mengucapkan salam dengan sempurna, yaitu dengan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.”

Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Imran bin Hushain radiallau ‘anhu, ia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan , ‘Assalaamu’alaikum’. Maka dijawab oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia duduk, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sepuluh’. Kemudian datang lagi orang yang kedua, memberi salam, ‘Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaah.’ Setelah dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ia pun duduk, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Dua puluh’. Kemudian datang orang ketiga dan mengucapkan salam: ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh’. Maka dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia pun duduk dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga puluh’.” (Hadits Riwayat Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 986, Abu Dawud no. 5195, dan At-Tirmidzi no. 2689 dan beliau meng-hasankannya).

2. Memulai Salam Terlebih Dahulu

Saudariku di jalan Allah, memulai mengucapkan salam kepada orang lain adalah sangat dianjurkan. Hendaknya yang lebih muda mengucapkan salam kepada yang lebih tua, yang lewat memberi salam kepada yang sedang duduk, dan yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak, serta yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan. Hal tersebut sejalan dengan hadist dari Abu Hurairah. Pengucapan salam yang berkendaraan kepada yang berjalan adalah sebagai bentuk syukur dan salah satu keutamaannya adalah agar menghilangkan kesombongan.

Dalam hadits tersebut, bukan berarti bahwa apabila orang-orang yang diutamakan untuk memulai salam tidak melakukannya, kemudian gugurlah ucapan salam atas orang yang lebih kecil, atau yang tidak berkendaraan, dan semisalnya. Akan tetapi Islam tetap menganjurkan kaum muslimin mengucapkan salam kepada yang lainnya walaupun orang yang lebih dewasa kepada yang lebih muda atau pejalan kaki kepada orang yang berkendaraan, sebagaiman sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Yang lebih baik dari keduanya adalah yang memulai salam.” (HR. Bukhori: 6065, Muslim: 2559)

Salah satu upaya menyebarkan salam diantar kaum muslimin adalah mengucapkan salam kepada setiap muslim, walaupun kita tidak mengenalnya.

Hal ini didasari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Dari ‘Abdullah bin Amr bin Ash radiallahu ‘anhuma, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Islam bagaimana yang bagus?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Engkau memberi makan ( kepada orang yang membutuhkan), mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhori: 2636, Muslim: 39)

3. Mengulangi Salam Tatkala Berjumpa Lagi Walaupun Berselang Sesaat

Bagi seseorang yang telah mengucapkan salam kepada saudaranya, kemudian berpisah, lalu bertemu lagi walaupun perpisahan itu hanya sesaat, maka dianjurkan mengulang salamnya. Bahkan seandainya terpisah oleh suatu pohon lalu berjumpa lagi, maka dianjurkan mengucapkan salam, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Apabila di antara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Apabila terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi, maka hendaklah dia mengucapkan salam (lagi).” (HR. Abu Dawud: 4200, dishohihkan oleh Al-Albani dalam Misykat al-Mashobih: 4650, dan lihat Silsilah Shohihah: 186)

4. Tidak Mengganggu Orang yang Tidur Dengan Salamnya

Dari Miqdad bin Aswad radiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Kami mengangkat jatah minuman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (karena beliau belum datang), kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam datang di malam hari, maka beliau mengucapkan salam dengan ucapan yang tidak sampai mengganggu/ membangunkan orang tidur dan dapat didengar orang yang tidak tidur, kemudian beliau masuk masjid dan sholat lalu datang (kepada kami) lalu beliau minum (minuman kami).” (HR. Timidzi: 2719 dan dishohihkan oleh Al-Albani dalam Adab Az-Zifaf hal. 167-196 cet. terbaru)

5. Tidak Memulai Ucapan Salam Kepada Orang Yahudi dan Nasrani

Dari Ali bin Abi Thalib radiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mengucapkan salam lebih dahulu kepada Yahudi dan Nashrani, dan bila kalian bertemu mereka pada suatu jalan maka desaklah mereka ke sisi jalan yang sempit.”

Hadits ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mulia dan unggul dari yang lainnya. Jika mereka mengucapkan salam kepada kita, maka balaslah salamnya dengan ucapan ‘Wa ‘alaikum’.

6. Berusaha Membalas Salam Dengan yang Lebih Baik atau Semisalnya

Maksudnya, tidak layak kita membalas salam orang lain dengan salam yang lebih sedikit. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya:

“Apabila kalian diberi salam/penghormatan, maka balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa.” (QS. An-Nisa’: 86)

Kebiasaan Para Sahabat Berjabat Tangan

Adalah kebiasaan para sahabat jika mereka berjumpa maka saling berjabat tangan antar satu dengan yang lain. Maka apabila kita bertemu dengan seorang teman, cukupkanlah dengan berjabat tangan disertai dengan ucapan salam (Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh) tanpa berpelukan kecuali ketika menyambut kedatangannya dari bepergian, karena memeluknya pada saat tersebut sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadits Anas bin Malik radiallahu ‘anhu, ia berkata:

“Apabila sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saling berjumpa, maka mereka saling berjabat tangan dan apabila mereka datang dari bepergian, mereka saling berpelukan.” (HR. At-Tabrani dalam Al-Mu’jamul Ausath no. 97 dan Imam Al-Haitsami berkata dalam kitab Majma’uz Zawaa’id VIII/ 36, “Para perawinya adalah para perawi tsiqah.”)

Saudariku muslimah, yang berusaha meniti jalan kebenaran, hendaklah adab-adab di atas kita jaga. Kita berusaha untuk menanamkannya pada diri kita, memupuknya, memeliharanya serta mengajak orang lain kepadanya. Semoga Allah, Dzat yang membalas kebaikan sebesar dzarrah dengan kebaikan dan membalas keburukan sebesar dzarrah dengan keburukan memberikan kita keistiqamahan untuk senantiasa berjalan di atas Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wa Allahu A’lam.


Penyusun: Ummu Aiman
Muraja’ah: Ustadz Aris Munandar


=======================

=======================

Share and Sharing :: Mempunyai Artikel Menarik,kisah,cerita lucu,Atau Info Tentang Sekitar Dukuhjati,Kirimkan di kolom bawah ini
Name:
Email :
Alamat
Artikel
Berita/Info

This contact form was created by Freedback.