Dukuhjati — Malam minggu ini, Sabtu
(10/12/2011), langit malam di Desa Dukuhjati dan Sekitarnya (Seluruh Indonesia) akan dihiasi oleh gerhana Bulan.
Gerhana ini cukup istimewa sebab menjadi Gerhana Bulan Total terakhir pada
tahun 2011.
Astronom Ma'rufin Sudibyo dalam posting di jejaring
sosialnya, Minggu (4/12/2011), mengatakan, "Gerhana mulai terjadi pada
pukul 18.35 WIB ditandai dengan mulai bersentuhannya cakram Bulan terhadap
penumbra."
Namun, Ma'rufin menjelaskan bahwa tahap awal gerhana akan
sulit dilihat secara kasatmata. Gerhana baru bisa dilihat jelas sekitar pukul
19.46 WIB, saat bulan bersentuhan dengan umbra.
"Totalitas, yakni tertutupinya cakram Bulan secara
sepenuhnya oleh umbra, terjadi pukul 21.07 hingga 21.57 WIB, selama 50 menit,
dengan puncak gerhana pukul 21.32," tutur Ma'rufin.
Saat totalitas terjadi, jangan dikira Bulan akan lenyap.
Bulan akan "berdarah", berwarna kemerahan seperti yang sering
diperlihatkan dalam film tentang manusia serigala.
Tak seperti gerhana Matahari, gerhana Bulan aman disaksikan
tanpa alat dan pelindung. Karena terjadi tak terlalu malam, gerhana Bulan kali ini pas dinikmati sambil
minum kopi atau bercengkerama bersama teman.
Jangan lupa, Anda pun bisa menyiapkan kamera DSLR untuk
mengabadikan momen gerhana ini. Membuat serangkaian foto gerhana dari tahap
awal hingga akhir patut dicoba.
Ada yang unik dari gerhana kali ini. Saat totalitas terjadi,
Bulan akan tampak berada di depan Bimasakti. Jadi, jika dilihat, di belakang
Bulan berdarah akan tampak kabut tipis.
Bimasakti adalah galaksi tempat Bumi bernaung. Ma'rufin
mengatakan, Bimasakti juga "monster" yang telah menelan
galaksi-galaksi kecil lain serta merupakan salah satu galaksi tertua di
semesta.
Bulan berdarah juga akan memiliki beberapa pendamping malam
Minggu nanti. Salah satunya Jupiter, yang sejak beberapa waktu lalu
terus-menerus tampak dan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Selain itu, bintang Sirus yang menjadi bintang paling terang
setelah Matahari juga akan terlihat. Ada juga gugus tujuh bintang bersaudara
atau Pleiades. Galaksi Awan Magellan Kecil dan Besar juga akan terlihat.
Semua benda langit yang terlihat saat gerhana menjanjikan
pemandangan yang menarik pada malam Minggu nanti. Akan tetapi, semua bisa
lenyap tak terlihat apabila langit berawan dan hujan. Jadi, berdoa saja hal itu
tak terjadi.
Gerhana kali ini bisa dilihat oleh masyarakat di seluruh
Indonesia. Indonesia juga beruntung karena berpeluang menyaksikan seluruh tahap
gerhana. Amerika Selatan, Afrika barat, dan seluruh wilayah Atlantik tak bisa
menikmati gerhana ini.
Gerhana Bulan Total terjadi saat Bumi, Matahari, dan Bulan
berada di satu garis lurus. Bulan akan ada di umbra (bayang-bayang inti) dan
penumbra (tambahan) Bumi. Gerhana Bulan Total adalah salah satu fenomena alam
yang telah dinikmati selama ribuan tahun, yang diterjemahkan menjadi makna yang
berbeda di setiap kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar