Rabu, 28 September 2011

Puncak Dari Keberhasilan

Sesunguhnya kita selaku orang beriman percaya dan mengakui akan kekuasaan Tuhan. Apapun yang terjadi, sesungguhnya itu sudah menjadi kehendak-Nya dan apapun yang menimpa diri kita, sesungguhnya itu adalah yang terbaik bagi kita. Akan tetapi kita selaku manusia dengan segala kekurangan dan keterbatasannnya, terkadang sulit untuk menyikapi apakah sesuatu itu terbaik bagi kita atau buruk buat diri kita :

1. Allah Maha Mengasihi dan Menyayangi Hamba-Nya
Dalam Al-Qur’an yang menjadi landasan berpijak dan melangkah bagi kaum muslimin, Allah berulang-ulang menyatakan bahwa Dia adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Dia mengasihi dan menyayangi setiap hamba-hambanya yang beriman dan selalu mendekatkan diri pada-Nya. Lalu mengapa hamba-hambaNya yang berdo’a dan memohon kepada-Nya belum juga dikabulkan? Bagaimana dengan mereka yang beriman dan bertakwa yang setiap saat dan waktu berdo’a atas cita-cita dan keinginannya, namun belum juga terwujud? Bukankah Allah Maha Pengasih dan Penyayang?
Disinilah kekuasaan-Nya berlaku atas mahluk-Nya. Sesungguhnya Dia mengetahui apa-apa yang terbaik bagi hamba-hambaNya dan apa-apa yang akan menjadi keburukan bagi diri hamba-hambaNya. Bisa jadi hal itu sesungguhnya yang terbaik bagi mereka namun ada sesuatu hal yang mereka lupakan dan lalaikan. Sehingga cita-cita dan keinginan mereka untuk meraih keberhasilan tertahan atau tertunda. Lalu, gerangan apakah yang membuat cita-cita dan keinginan mereka tertahan bahkan tertolak? Mari kita hayati dan renungkan!
2. Allah mengabulkan setiap do’a hamba-Nya
Janji Allah dalam salah satu Ayat Al-Qur’an : “Berdo’alah kepadaku, niscaya Aku kabulkan permohonanmu.” Ayat tersebut merupakan janji Allah yang pasti, bahwa Allah akan mengabulkan setiap permohonan hamba-hambaNya yang meminta kepada-Nya. Dan tidak ada satu janji pun yang Allah ingkari. Allah akan menepati janji-Nya dan atas do’a-do’a mereka ada yang dikabulkan di dunia dan ada pula yang dikabulkan di akhirat, ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Untuk permintaan di akhirat, sudah jelas di dunia ini tidak akan mendapatkannya, karena dunia dan akhirat adalah sesuatu yang berbeda.
Lalu bagaimanakah dengan do’a-do’a mereka pada saat meminta untuk menjadi orang yang berhasil dalam kehidupannya? Bagaimanakah dengan mereka yang memohon dikabulkannya cita-cita dan harapan hidupnya namun tak kunjung datang? Mengapa do’a mereka tertahan padahal mereka termasuk orang yang beriman dan bertakwa? Apakah yang membuat semua keinginannya tertahan atau tertunda? Marilah kita untuk terus menghayati dan merenungkan gerangan apakah di balik tertahannya segala cita-cita dan keinginan mereka?
3. Keridhaan Allah adalah keridhaan orangtua
Allah menganjurkan kita agar menghormati dan berbakti pada orangtua. Mereka yang tidak menghormati dan berbakti pada orangtua, cepat atau lambat akan mengalami kesulitan dan kesusahan hidup yang tak pernah mereka bayangkan. Lalu apakah hubungannya orangtua dan keberhasilan? Dan mengapa orangtua menjadi kunci keberhasilan kita? Bukankah keberhasilan seseorang ditentukan oleh diri kita sendiri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

=======================

=======================

Share and Sharing :: Mempunyai Artikel Menarik,kisah,cerita lucu,Atau Info Tentang Sekitar Dukuhjati,Kirimkan di kolom bawah ini
Name:
Email :
Alamat
Artikel
Berita/Info

This contact form was created by Freedback.